Bandung- Kemarin saya maen ke kos teman saya. Di sana kami berbincang-bincang banyak hal, mulai dari uas sampai dengan pertempuran Palestina dan Israel. Nah saat itu nyelip, topik tentang kriteria pemimpin. Di dalam pandangan teman saya, seorang yang berjiwa bisnis tidak boleh menjadi seorang pemimpin. Alasannya sederhana, pendapatnya adalah seorang pemimpin harus konsentrsi ke organisasinya. Ga salah juga seh. Tapi pendapat seperti itu terasa sangatlah sempit. Bila kita lihat lagi, dari seorang pemimpin terbaik sepanjang masa yaitu Nabi Muhammad SAW.
Contoh terbaik kita telah menunjukkan bahwa tidak ada halangan seseorang yang berjiwa bisnis untuk menjadi pemimpin. Beliau memulai bisnis pada umur 12tahun. Saat itu beliau dijak pamannya untuk berdagang di negeri Syam. Sungguh luar biasa, dagangan Nabi selalu laris dan untung besar. Dari bisnis beliau telah bertemu dengan banyak orang. Dari banyak orang tersebut terdapat banyak karakter juga.
Ketika Ia memimpin, Muhammad SAW mampu untuk menyatukan karakter-karakter orang yang dipimpinnya. Beliau selalu berbisnis dengan jujur. Ia pun mendapat gelar Al Amin yang artinya yang terpercaya. Ia pun dipercaya Siti Khadijah untuk memanjemeni bisnisnya. Terbukti bahwa seorang yang berjiwa bisnis yang baik bisa pula menjadi seorang pemimpin yang baik. Jadi bukan bisnis vs kepemimpinan, tetapi ada sebuah kepemimpinan dalam manajemen berbisnis. Sungguh luar biasa Nabi kita Muhahammad SAW karena ia mampu melakukan manajemen modern dalam bisnisnya. Selanjutnya di kesempatan yang lain insyaAllah akan saya tuliskan artikel mengenai cara beliau berbisnis.